Woro Woro Wara Wiri

Bagi Kamu-Kamu yang Pro Dengan Kebebasan dan Tidak Mau Dijajah..
Ingatlah..
Untuk Tetap Selalu Golput..!!
Mulai Hari Ini Sama-Sama Kita Nyatakan..
"Kita Memilih Untuk Tidak Memilih di PEMILU 2009"

Jangan Pernah Mau Dipimpin Oleh Rezim yang Selalu Mengangkang Pada Modal Asing..!!!!!!


-do not be the slave in our motherland-

lets kick our stupid bureaucration..!!

change them with people solidarity to our liberation..!!

-SaLaM-

Saturday, August 23, 2008

Hadiah Untuk Dirgahayu Negeriku

Masih banyak pertanyaan yang belum selesai dijawab hari ini..

Diantara sekian banyak pertanyaan tersebut adalah..

Apakah kita benar-benar sudah merdeka??

Apakah kita sudah benar-benar berdaulat atas tanah air kita sendiri??

Mengapa Kita harus mengumbar segala sesuatu yang belum pernah terjadi..

jangan BOHONGI kami dengan EUFORIA KEMERDEKAAN PALSU..!!!








































Read 'ntil Finish......

Friday, August 22, 2008

Titik Api Matahari

Dari Titik Api Matahari Pagi
Kan Kubakar Semangat Menyala-nyala
Bakar Badanku Bakarlah Jiwaku
Sampai Rakyat Merdeka..

Read 'ntil Finish......

Darah Juang

Disini Negeri Kami
Tempat Padi Terhampar
Samudranya Kaya Raya
Negeri Kami subur Tuhan

Dinegeri Permai Ini
Berjuta Rakyat Bersimbah Luka
Anak Kurus Tak Sekolah
Pemuda Desa Tak Kerja

Mereka Dirampas Haknya
Tergusur Dan Lapar
Bunda Relakan Darah Juang Kami
Tuk Membebaskan Rakyat

Mereka Dirampas haknya
Tergusur Dan Lapar
Bunda Relakan Darah Juang Kami
Padamu Kami Berjanji

Padamu Kami Berbakti

Read 'ntil Finish......

Bagimu Yang Merasa Memimpin, Atau Yang Ingin Menjadi Pemimpin

Banyak orang yang menyatakan bahwa dirinya berjuang atas nama rakyat Indonesia. Ada yang mencontohkan dengan berkunjung ketempat-tempat yang memiliki hubungan dengan perjuangan kemerdekaan. Ada pula yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari petani....

Percayalah, semua itu hanyalah sekedar omong kosong belaka. Kenapa sampai saat ini secara primordial, suku-suku dibelahan Negara Indonesia masih memikirkan untuk merdeka dan independent diluar kedaulatan Indonesia? Jawabannya hanya satu, karena sampai hari ini pemimpin bangsa ini hanya mampu berkoar-koar masalah kesejahteraan bersama tanpa pernah memikirkan solusi yang harus dicapai.
Bagaimana mungkin orang bisa mencari solusi tanpa menemukan masalahnya terlebih dahulu?. Dan apakah mungkin seseorang dapat terus-menerus terjebak pada inti permasalahan yang sama. Ibarat seekor keledai yang selalu jatuh pada lobang yang sama?.
Bagaimana mungkin pemimpin bangsa ini mengeluarkan kebijakan kenaikan BBM setelah berjanji tidak akan menaikannya lagi. Semakin bodoh lagi dengan melihat kenyataan bahwasanya Negara ini adalah salah satu Negara penghasil minyak terbanyak didunia. Alangkah konyolnya. Setelah dicengkeram wilayahnya, dikangkangi pula alamnya sampai tidak berbentuk.
Semakin konyol lagi apabila kita melihat bagaimana pemerintah tempo hari memberikan peringkat kepada beberapa perusahaan besar yang berhubungan dengan alam di negeri ini. Sebut saja perusahaan yang terkenal sebagai “penghasil lumpur”, mendapatkan label aman, yang menandakan bahwa perusahaannya ramah lingkungan.
Bagaimana bisa bangsa ini maju apabila pemimpinnya terlalu “bodoh” dalam mengeluarkan kebijakan.
Berkaca pada masalah Indonesia saat ini. Salah satu masalahnya adalah terlalu lemahnya pemerintah Indonesia dalam menentukan sikap terhadap bangsa asing yang ingin menancapkan taringnya. Pemerintah saat ini masih terlalu sibuk menyelesaikan problema moral kebangsaan.
Apabila kita ingin mengkaji lebih lanjut, kenapa sampai terjadi problema moral kebangsaan tersebut?. Maka salah satu penyebabnya adalah karena tidak majunya pendidikan dinegeri ini. Ditambah lagi dengan kurangnya daya pikir para pemimpin tersebut untuk memikirkan hal itu.
Kenapa daya pikir para pemimpin bangsa ini kian menurun?. Tentu saja jawabannya bukan karena tingkat pendidikannya rendah, atau justru kurangnya pengetahuan mereka?. Salah satu jawabannya adalah, karena mereka tidak lagi percaya diri dan tidak sanggup memikirkan kenapa daya pikir mereka kian menurun, hingga akhirnya mereka meminta bantuan dari pihak asing dalam menentukan kebijakan-kebijakan internalnya.
How Could Be so Stupid Like That?? Just Think About It..

PS:
Kenapa dari tadi saya menyebutkan ”salah satu” dalam penyebab masalahnya. Karena saya tidak mau para pemimpin bangsa ini menjadi manja dalam berpikir. Hingga akhirnya berujung pada kebuntuan dan krisis kepercayaan diri layaknya anak-anak remaja zaman sekarang. Semoaga mereka yang merasa memimpin, atau mencoba menjadi pemimpin mau membaca tulisan ini……

Read 'ntil Finish......

Potret “Wagu” Kemerdekaan Indonesia

Genap sudah 63 tahun Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Tetapi apakah Indonesia benar-benar telah merdeka? Ataukah justru orang-orang yang memimpin pada saat itu hanya berusaha untuk mengisi kekosongan yang terjadi paska kepergian jepang?.
Banyak asumsi yang terjadi seputar kemerdekaan Indonesia pada masa dulu sampai pada saat ini. Kenapa setelah tiga setengah abad Indonesia baru memutuskan untuk merdeka?. Lalu kenapa pula nasib Indonesia tidak lebih baik dari bangsa-bangsa jajahan lainnya?.


Banyak hal yang kemudian menjadi pertanyaan yang kemudian bermunculan secara bertubi-tubi. Terutama paska dirgahayu Indonesia yang ke-63 ini. Dengan pemahaman dimasyarakat secara meluas bahwasanya Indonesia telah merdeka selama ini. Sekali lagi pemahaman itu adalah SALAH.
Bagaimana mungkin dengan kondisi yang sedemikian buruk, Indonesia dapat dinyatakan telah merdeka?. Dengan kenyataan bahwa 39 juta rakyat Indonesia masih berstatus sebagai rakyat miskin. Kemudian ditambah lagi dengan fakta bahwa 11,1 rakyat Indonesia masih mencoba untuk mencari pekerjaan alias menganggur. Dengan kondisi yang sedemikian rupa, masih pantaskah apabila Indonesia mengaku sebagai sebuah Negara yang merdeka?.
Belum cukup sampai disana, setengah dari wilayah sumber daya alam di Indonesia telah diduduki oleh bangsa asing tanpa pernah diberi ampun. Daerah tersebut terus-menerus dikeruk sampai benar-benar tergerus. Bagaimana pula dengan tingkat pendidikannya? Masih banyak anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan haknya dalam dunia pendidikan sebagaimana diutarakan didalam UUD. Alangkah menjemukannya Negara ini sebenarnya.
Bagaimana mungkin dengan kenyataan tersebut pada setiap tanggal 17 agustus kita bisa merayakan kemerdekaan? Padahal masih banyak orang-orang yang belum mendapatkan hak-haknya sebagai warga Negara. Ditambah lagi dengan banyaknya kebijakan-kebijakan yang tidak pernah sesuai dengan kebutuhan rakyatnya. Kebijakan-kebijakan yang justru malah menjadi beban terhadap kondisi rakyat hari ini.
Indonesia saat ini masih menjadi bangsa pengemis. Masih menjadi bangsa yang selalu berpikir bahwa mengutang itu lebih baik. Kalau kita telaah lebih lanjut, siapa kemudian yang akan membayar hutang tersebut? Tak lain dan tak bukan, rakyat yang menjadi bagian dari bangsa ini jugalah yang akan membayar hutang-hutang tersebut!.
Adakah terpikir dalam benak-benak mereka yang selalu berteriak dalam panggung-panggung kampanye. Saat mereka berlomba-lomba menyatakan membela rakyat, tapi apa yang terjadi? Mereka justru berusaha untuk memasukkan investasi asing sebanyak-banyaknya kedalam perut Indonesia. Mereka jugalah yang kemudian menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia.
Apakah bangsa Indonesia hari ini masih berdaulat atas tanah airnya sendiri? Sebuah hal besar yang harus kembali dipertanyakan pada diri masing-masing. Entah ia sebagai pemimpin, ataupun sebagai bagian integral dari bangsa ini.

Sajak Penutup Cerita
Dahulu mereka menyebut Indonesia sebagai macan asia. Layaknya seekor macan yang apabila mengaum terkejutlah seluruk jagat semesta. Tapi kini, Indonesia untuk disebut sebagai kambing asia pun tak layak. Karena bila ia mengembik, telinganya sendiripun tak pernah mampu untuk mendengarnya.


Read 'ntil Finish......

Monday, August 4, 2008

1, 2, dan 3

satu...
mencari

dua...
terlantar

tiga...
sudahlah


satu dua tiga...
akhirnya tersesat

Read 'ntil Finish......

Write Your Comment About My Spectacle's or My Blog