Woro Woro Wara Wiri

Bagi Kamu-Kamu yang Pro Dengan Kebebasan dan Tidak Mau Dijajah..
Ingatlah..
Untuk Tetap Selalu Golput..!!
Mulai Hari Ini Sama-Sama Kita Nyatakan..
"Kita Memilih Untuk Tidak Memilih di PEMILU 2009"

Jangan Pernah Mau Dipimpin Oleh Rezim yang Selalu Mengangkang Pada Modal Asing..!!!!!!


-do not be the slave in our motherland-

lets kick our stupid bureaucration..!!

change them with people solidarity to our liberation..!!

-SaLaM-

Friday, August 22, 2008

Potret “Wagu” Kemerdekaan Indonesia

Genap sudah 63 tahun Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Tetapi apakah Indonesia benar-benar telah merdeka? Ataukah justru orang-orang yang memimpin pada saat itu hanya berusaha untuk mengisi kekosongan yang terjadi paska kepergian jepang?.
Banyak asumsi yang terjadi seputar kemerdekaan Indonesia pada masa dulu sampai pada saat ini. Kenapa setelah tiga setengah abad Indonesia baru memutuskan untuk merdeka?. Lalu kenapa pula nasib Indonesia tidak lebih baik dari bangsa-bangsa jajahan lainnya?.


Banyak hal yang kemudian menjadi pertanyaan yang kemudian bermunculan secara bertubi-tubi. Terutama paska dirgahayu Indonesia yang ke-63 ini. Dengan pemahaman dimasyarakat secara meluas bahwasanya Indonesia telah merdeka selama ini. Sekali lagi pemahaman itu adalah SALAH.
Bagaimana mungkin dengan kondisi yang sedemikian buruk, Indonesia dapat dinyatakan telah merdeka?. Dengan kenyataan bahwa 39 juta rakyat Indonesia masih berstatus sebagai rakyat miskin. Kemudian ditambah lagi dengan fakta bahwa 11,1 rakyat Indonesia masih mencoba untuk mencari pekerjaan alias menganggur. Dengan kondisi yang sedemikian rupa, masih pantaskah apabila Indonesia mengaku sebagai sebuah Negara yang merdeka?.
Belum cukup sampai disana, setengah dari wilayah sumber daya alam di Indonesia telah diduduki oleh bangsa asing tanpa pernah diberi ampun. Daerah tersebut terus-menerus dikeruk sampai benar-benar tergerus. Bagaimana pula dengan tingkat pendidikannya? Masih banyak anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan haknya dalam dunia pendidikan sebagaimana diutarakan didalam UUD. Alangkah menjemukannya Negara ini sebenarnya.
Bagaimana mungkin dengan kenyataan tersebut pada setiap tanggal 17 agustus kita bisa merayakan kemerdekaan? Padahal masih banyak orang-orang yang belum mendapatkan hak-haknya sebagai warga Negara. Ditambah lagi dengan banyaknya kebijakan-kebijakan yang tidak pernah sesuai dengan kebutuhan rakyatnya. Kebijakan-kebijakan yang justru malah menjadi beban terhadap kondisi rakyat hari ini.
Indonesia saat ini masih menjadi bangsa pengemis. Masih menjadi bangsa yang selalu berpikir bahwa mengutang itu lebih baik. Kalau kita telaah lebih lanjut, siapa kemudian yang akan membayar hutang tersebut? Tak lain dan tak bukan, rakyat yang menjadi bagian dari bangsa ini jugalah yang akan membayar hutang-hutang tersebut!.
Adakah terpikir dalam benak-benak mereka yang selalu berteriak dalam panggung-panggung kampanye. Saat mereka berlomba-lomba menyatakan membela rakyat, tapi apa yang terjadi? Mereka justru berusaha untuk memasukkan investasi asing sebanyak-banyaknya kedalam perut Indonesia. Mereka jugalah yang kemudian menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia.
Apakah bangsa Indonesia hari ini masih berdaulat atas tanah airnya sendiri? Sebuah hal besar yang harus kembali dipertanyakan pada diri masing-masing. Entah ia sebagai pemimpin, ataupun sebagai bagian integral dari bangsa ini.

Sajak Penutup Cerita
Dahulu mereka menyebut Indonesia sebagai macan asia. Layaknya seekor macan yang apabila mengaum terkejutlah seluruk jagat semesta. Tapi kini, Indonesia untuk disebut sebagai kambing asia pun tak layak. Karena bila ia mengembik, telinganya sendiripun tak pernah mampu untuk mendengarnya.


Write Your Comment About My Spectacle's or My Blog